my self . me . and . i

Foto saya
Bandung, Indonesia
love japanese culture very much !

Senin, 06 Desember 2010

Gion Matsuri From Kyoto .

        Jepang dikenal sebagai Negara yang paling banyak mengadakan festival (matsuri). Boleh dikatakan hampir setiap bulannya ada saja festival yang dirayakan di Negeri Sakura itu. Sebenarnya, festival di Jepang dirayakan bukan semata-mata untuk bersenang-senang, tetapi dibalik semua itu ada kepercayaan terhadap dewa yang diagungkan oleh orang Jepang. Kata matsuri sendiri berarti festival dan penyembahan. Jadi, setiap festival memiliki makna penyembahan terhadap dewa.
  

Diantara banyaknya festival yang ada, salah satunya ada yang disebut Gion Matsuri (Festival Gion). Gion matsuri merupakan festival tahunan yang diadakan di kota Kyoto setiap bulan Juli, bersamaan dengan festival Tanabata yang diadakan setiap tanggal 7 Juli. Bedanya, festival ini diadakan sebulan penuh, dari tanggal 1 hingga 31 Juli.

Gion Matsuri pertama kali diadakan pada tahun 869 Masehi, dimana saat itu terjadi wabah penyakit mematikan di Kyoto. Untuk menghentikan wabah tersebut, masyarakat Kyoto pun lalu berdoa kepada dewa kesehatan. Mereka juga menggantungkan tombak setinggi 66 meter, yang melambangkan 66 propinsi di Jepang. Pada awalnya, festival ini diadakan sebagai upacara ritual hingga wabah penyakit menghilang. Namun, sejak tahun 970 Masehi, festival ini berubah menjadi acara tahunan. Nama Gion sendiri diambil dari nama kuil Yasaka, tempat diadakannya festival ini, dimana kuil Yasaka dulunya bernama kuil Gion.


Orang Kyoto mengatakan jika musim panas di Kyoto dimulai dengan Festival Gion, banyak orang memakai yukata (kimono musim panas) dan geta (sandal kayu) selama festival tersebut. Selain itu, juga diadakan festival makanan Jepang di sepanjang jalan Kyoto. Makanan Jepang yang disajikan antara lain takoyaki (cumi-cumi bakar), tomorokoshi (jagung bakar), dll.



Acara yang paling ditunggu-tunggu dalam festival ini adalah Yoi-yama yang diadakan pada tanggal 16 Juli dan Yamahoko-junko pada tanggal 17 Juli. Pada saat yoi-yama, orang-orang membuka pintu rumah mereka dan memamerkan penyekat ruangan kuno yang mereka miliki. Sedangkan yamahoko-junko adalah parade kendaraan hias, yang dalam hal ini kendaraan tersebut berbentuk kuil. Dalam parade tersebut para lelaki yang berpakaian tradisional Jepang menarik sebuah kuil buatan sepanjang jalan besar kota Tokyo. Biasanya daerah yang dilewati adalah daerah pertokoan besar seperti Takashiyama dan Nishiki-Koji. Ada 2 jenis kuil yang diangkut saat Yamahoko-junko, yaitu yama dan hoko. Yama merupakan kuil yang berbentuk kecil. Tetapi walaupun ukurannya kecil, berat yama mencapai 1,2 ton hingga 1,6 ton, dengan tinggi sektar 6 meter. Biasanya yama diarak keliling kota dengan cara digotong di pundak. Sedangkan hoko merupakan kuil raksasa yang bentuknya jauh lebih besar dari yama. Beratnya mencapai 4,8 ton hingga 12 ton, dengan tinggi mencapai 25 meter. Hoko biasanya diletakkan diatas roda kayu, dan mengarak nya dengan cara ditarik. Karena berat, biasanya para lelaki menariknya dengan meneriakan “Yoi, yoi, yoi, to sei” dengan diiringi musik tradisional Jepang.





Jumlah kuil yang diarak selama parade berjumlah 32 buah, dengan perbandingan yama 25 buah dan hoko 7 buah. Dulu, kuil yang diarak tidak dihiasi dengan pernak-pernik, namun sejak zaman Edo kuil tersebut mulai dihiasi dengan hiasan seperti lampion dan permadani hiasan dinding. Hiasan-hiasan ini biasanya diproduksi di Nishijin, Kyoto. Hampir setiap tahunnya parade ini selalu ramai dipenuhi orang-orang, baik masyarakat Kyoto sendiri maupun para turis.



1 komentar: